• Jul 04, 2024
• Hendrawan Ardy Prihantana

MALANG, FBD Jantra 53 – Mengenal subuh keliling atau biasa disebut Suling. Dari namanya dapat kita ketahui bahwa subuh keliling ini berlangsung pada waktu subuh. Kenapa, sih, harus subuh? Karena menurut Pak Khuzaini takmir Masjid Baitul Aziz tidak memiliki alasan khusus memilih di waktu sebelum subuh, hanya saja yang seperti kita ketahui adalah ketika waktu sebelum subuh merupakan waktu yang lebih baik dari apapun di dunia. Suling ini merupakan sebuah program yang dibuat oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) bersama Bupati Malang yang dilaksanakan untuk Kecamatan Donomulyo. Program ini dimulai pada tahun 2016 dan sudah terlaksana di tiga tempat, yakni Masjid Raya Donomulyo, Tempursari, dan Tulungrejo. Desa Tulungrejo terpilih karena kapasitas masjid yang memadai untuk jumlah jamaah yang cukup banyak. Mendengar hal ini warga Desa Tulungrejo menyambut baik kabar tersebut dan mempersiapkan acara ini dengan matang yang dilakukan dari tiga bulan sebelum acara ini berlangsung. 

Persiapan yang dilakukan oleh warga merampungkan pembangunan masjid yang masih belum selesai. Saat hari mendekati acara, terdapat mahasiswa FBD (Fisip-FIB Bakti Desa) Jantra yang turut membantu persiapan suling. Mahasiswa tersebut berasal dari Universitas Brawijaya gabungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) beserta Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Warga dengan dibantu mahasiswa melakukan kerja bakti atau membersihkan lingkungan pada hari Jumat (28/06/2024) guna persiapan suling pada hari Minggu (30/06/24). Pada hari Sabtu (29/06/2024), warga dan mahasiswa melakukan kegiatan memasak secara bersama guna mempersingkat dan meringankan pekerjaan agar cepat selesai. Saat tiba hari dimana kegiatan suling dilaksanakan, mahasiswa Universitas Brawijaya membantu warga dalam pelaksanaannya.

Suling yang dihadiri oleh Bupati Malang Drs. H. M. Sanusi. M. M. memiliki susunan acara dalam penyelenggaraanya diawali dengan sholat subuh berjamaah, sambutan Bupati Malang, sambutan Kepala Desa Tulungrejo, sambutan oleh pemuka agama setempat. Tidak hanya tentang keagamaan saja melainkan dapat menyediakan langsung posko layanan publik meliputi; posko kesehatan yang melayani cek kesehatan mendasar warga (medical general check up), posko izin usaha yang melayani warga yang ingin memulai dan membuka usaha dengan cara penyuluhan tentang prosedur membuka suatu usaha, posko Dispendukcapil yang melayani pembuatan dan mengubah KTP dan KK, posko BPJS melayani warga agar memiliki kartu BPJS dan memberi penyuluhan tentang keuntungan kartu tersebut dalam jangka panjang, yang terakhir adalah pembagian bantuan sosial yang dilakukan dan disalurkan langsung oleh Bupati juga perangkat desa. (hap)

 

Penyunting: Hendrawan Ardy Prihantana