Petani Jamur Tulungrejo Donomulyo

  • Jul 25, 2024
  • Hendrawan Ardy Prihantana

MALANG, FBD Jantra 53 – Jamur tiram (Peurotus ostreatus) merupakan jamur yang dapat dikonsumsi. Ciri umum jamur tiram berwarna putih berbebntuk mirip cangkang tiram. Perkembangbiakan jamur tiram melalui spora dan tumbuh di daerah kayu atau dedaunan yang lembab. Karena jamur tiram dapat dikonsumsi, permintaan pasar banyak, dan dalam perkembangbiakannya tergolong mudah. Oleh karena itu, bertani jamur menjadi opsi peluang bisnis di Desa Tulungrejo Kecamatan Donomulyo.

Ada salah satu warga Desa Tulungrejo Bernama Pak Imam Khoirulnudin lebih dekat dikenal dengan Pak Udin. Usaha jamur yang ditekuni Pak Udin ini sudah dimulai dari tahun 2021 bersama ayahnya. Awal mula Pak Udin memulai usaha ini karena ayahnya sudah membudidaya jamur kuping dulu sebelum jamur tiram. Setelah itu kepikiran untuk membudidaya jamur tiram yang saat itu bibit jamur tersebut masih pesan di daerah Jawa Tengah. Pak Udin tidak melanjutkan jamur kuping karena resiko gagal panen cukup besar karena rentan terkena wabah. Terbesit dipikiran Pak Udin untuk membuat media dan bibit sendiri daripada terus – terusan beli bibit dari Jawa Tengah. Pembuatan media dan bibit jamur tiram dipelajari secara otodidak, awalnya berbekal video Youtube untuk mengetahui cara pembuatan media dan pembibitan serta perawatannya. Setelah itu ayah dari Pak Udin pergi ke Jawa Tengah untuk pelatihan budidaya jamur tiram untuk mematangkan pemahaman tentang budidaya jamur tersebut. Pak Udin yakin dengan budidaya jamur karena target pasar dan minat konsumen juga lumayan. Setelah melalui berbagai macam proses, terdapat dua kendala, yaitu cuaca dan bahan untuk membuat media dari jamur tersebut. Media jamur tiram ini berasal dari sampah mebel, seperti kayu bekas gergaji. Media tersebut melalui proses oven agar steril medianya, media pembibitan tersebut bisa disebut juga backlog. Banyaknya backlog atau media pembibitan bergantung banyaknya bahan pembuatanya. Dalam sekali oven dapat menghasilkan kurang lebih 350 media backlog yang nantinya dimasukan ke tempat pembibitan hingga panen. Jamur tiram dapat dipanen 6 – 7 kali panen dalam 1 media dengan rentang waktu 3 – 4 bulan.

Seiring berkembangnya usaha Pak Udin beserta ayahnya sudah memiliki tiga pegawai untuk membantu dalam proses budidaya. Pak Udin sudah tidak memusingkan masalah penjualan jamur tiram. Karena harga dan penjualan jamur tiram konsisten. Untuk permintaan pasar sebenarnya tinggi, hanya saja hasil panen yang Pak udin dapat juga bergantung pada media yang diproduksi. Penjualan jamur tiram ini tidak susah karena distributor langsung ke rumah Pak Udin untuk mengambil hasil panen dan jamur tersebut selalu habis untuk didistribusikan. (hap)

 

Penyunting: Laura Margaretha

Dokumentasi: Media and Production FBD Jantra 53