CV Berkah Jaya Shell : Dari Tulungrejo menjadi Perusahaan Briket Pertama Se-Malang Raya
- Aug 28, 2024
CV Berkah Jaya Shell merupakan perusahaan yang fokus dalam penjualan briket. Briket merupakan salah satu alternatif bahan bakar yang dapat dikatakan sebagai pengganti minyak bumi dan/atau energi lainnya dalam bentuk blok atau sebuah bongkahan. CV Berkah Jaya Shell fokus pada pengembangan briket dari arang tempurung. Pemilihan arang tempurung sebagai jenis briket yang dikembangkan perusahaan ini adalah karena arang tempurung memiliki kalori yang tinggi sekitar 7300 sampai 8000 kalori berdasarkan tes lab. Maka sesuai dengan target pasar usaha ini yaitu briket untuk pemanas khususnya pemanas kandang ayam sehingga memerlukan briket dengan kalori yang tinggi.
Pada awalnya usaha ini tercetus karena pemilik usaha, Pak Hisyam yang terinspirasi dari teman-temannya yang sudah terlebih dahulu mengembangkan usaha briket ini. Perkembangan yang bagus dari usaha lain tersebut yang membuat Pak Hisyam yakin untuk mengembangkan usaha briket ini. Meski pada awalnya masih mengikuti langkah rekannya, sekarang usaha ini sudah berdiri secara mandiri. CV Berkah Jaya Shell sendiri telah berdiri sekitar 5 tahun. Sangat membanggakan bahwa selama 5 tahun tersebut usaha briket ini sudah besar namanya bahkan sampai luar negeri seperti Kuwait dan Qatar, serta menjadi satu-satunya usaha briket Se-Malang Raya bahkan Se-Blitar. Namun untuk sekarang ini proses ekspor briket sudah dihentikan dari usaha ini karena satu dan lain hal. Pemilik usaha lebih memprioritaskan penjualan secara lokal karena dampaknya lebih bisa langsung dirasakan. Hal itu juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemilik usaha karena produksinya yang digunakan oleh orang-orang terdekatnya.
Memutuskan untuk mengembangkan usaha briket tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi pemilik usaha karena pemakaian briket belum masif di telinga masyarakat awam. Sehingga pada awal perusahaan ini berdiri, pemilik mendatangi satu per satu kombong ayam untuk memperkenalkan pemakaian briket. Beliau menguji coba bakar dan uji coba panas briket ini di kombong-kombong tersebut, sampai pada akhirnya sekarang sudah banyak diterima. Produksi briket ini memakai alat yang paling modern yaitu mesin spreader. Dengan menggunakan mesin ini, pemilik merasa kepadatan briket sangat terjamin. Dalam produksi briket ini tidak menghasilkan limbah sama sekali karena pada dasarnya briket merupakan produksi pengolahan limbah. Bahan baku yang digunakan perusahaan ini secara khusus dikirim dari Sulawesi karena di daerah tersebut arang tempurung yang dihasilkan bisa diproduksi menjadi briket, karena tidak semua daerah penghasil arang tempurung dapat diolah menjadi briket.
Sistem penjualan pada usaha briket ini yaitu Pre-Order tanpa toko tetap. Sehingga produksi briketnya akan dilakukan jika pemesan sudah memberikan spesifikasi yang diinginkan. Tidak ada produk yang menjadi stok siap jual di tempat produksi karena jika ada briket yang tersedia biasanya briket tersebut sudah milik pemesan-pemesan tertentu. Maka dari itu untuk jumlah pekerja sendiri sifatnya menyesuaikan tergantung besaran pesanan. Lebih membanggakannya lagi, pekerja di usaha ini mengandalkan orang-orang di Desa Tulungrejo saja dan tidak ambil dari luar desa. Jam kerja pekerjanya sendiri biasanya dari pukul 7 sampai 4 sore, tergantung dengan kebutuhan pasar. Pemilik usaha juga mempromosikan usahanya melalui aplikasi Tiktok dengan username @hisyam12345678. Melalui promosi dari media sosial ini terdapat beberapa pembeli briket yang datang dari sana, namun menurut pemilik, bentuk promosi paling banyak dan besar biasanya dari mulut ke mulut.
Untuk kedepannya, harapan Pak Hisyam sebagai pemilik usaha adalah bahwa semoga pemerintah dapat ikut andil dalam proses dan regulasi pemasaran produk dalam negeri secara global. Karena berdasarkan pengalaman dalam proses ekspor sendiri perusahaan lebih banyak memproses hal ini secara mandiri. Sehingga jika kedepannya terdapat bantuan dan regulasi yang baik dari pemerintah, produk dalam negeri dapat lebih mudah dikenal dan tersebar luas di kancah Internasional.
Penulis: Rehuella Meira Valencia Hasiani
Dokumentasi: Tim Media and Publication FBD Jantra 53